Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Bakrie (HMILPOL-UBakrie) Periode 2022/2023, merupakan himpunan mahasiswa yang berada di bawah naungan Biro Kemahasiswaan Universitas Bakrie dengan Supervisor Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie.

Agenda Himpunan Ilmu Politik Universitas Bakrie yang difokuskan dengan mengangkat persoalan yang terdapat di dalam tiga pilar negara-negara anggota ASEAN di Kawasan Asia Tenggara dituangkan dalam Acara yang diberi nama International Day. International Day merupakan bentuk program kerja dari Departemen Akademik dan Penalaran Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Bakrie 2022/2023 yang rutin dilaksanakan setiap tahun dengan tema yang berbeda. Tahun ini kami akan mengusung tema yang berorientasi pada pembahasan mengenai ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) yang dikemas dalam bentuk "S.E.A DAY: The South East Asia, Development Attention Youth".International day pada tahun ini, kami mengusung tema yang berorientasi pada pembahasan mengenai ASEAN, dengan tema The South East Asia, Development Attention Youth yang berfokus pada terpilihnya negara Indonesia menjadi ketua ASEAN di tahun 2023, yang diwujudkan dalam bentuk talkshow berstandar nasional. Sehingga dengan terlaksananya acara ini kami berharap dapat memberikan generasi muda Indonesia pemahaman serta wawasan secara lebih dalam mengenai organisasi ASEANPilar 1 ASEAN: Politik dan KeamananPilar ini bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. ASEAN mengupayakan dialog, diplomasi, dan pemecahan sengketa secara damai untuk menjaga hubungan antarnegara anggota. Pilar politik dan keamanan juga mencakup kerja sama dalam hal pertahanan, peningkatan kapasitas, dan pengembangan aturan-aturan yang mempromosikan keamanan regional. Misalnya, ASEAN telah menciptakan ASEAN Regional Forum (ARF) yang bertujuan untuk membahas isu-isu keamanan dan strategis di kawasan.&nbsp;Pilar 2 ASEAN: EkonomiPilar ekonomi bertujuan untuk menciptakan kawasan perdagangan yang terbuka, adil, dan inklusif di Asia Tenggara. ASEAN telah mengadopsi berbagai langkah untuk mendorong integrasi ekonomi di antara negara-negara anggotanya, seperti melalui pembentukan ASEAN Economic Community (AEC). AEC bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang terintegrasi di kawasan ASEAN, dengan menghapuskan hambatan perdagangan, memfasilitasi aliran investasi, dan meningkatkan kerja sama dalam sektor ekonomi.&nbsp;Pilar 3 ASEAN: Sosial dan BudayaPilar sosial-budaya merupakan upaya untuk memperkuat kerja sama dalam bidang sosial, budaya, dan pembangunan manusia di antara negara-negara anggota ASEAN. ASEAN berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup penduduknya dengan mempromosikan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial, budaya, dan perlindungan hak asasi manusia. Pilar ini juga berfokus pada upaya membangun kesadaran dan identitas ASEAN di antara masyarakat negara-negara anggota Peran dan Aksi Pemuda dalam Agenda South East Asia: Development Attention YouthPeran dan aksi pemuda dalam agenda South East Asian: Development Attention Youth (Pemantauan Pembangunan Pemuda Asia Tenggara: Perhatian pada Pembangunan Pemuda) dapat berperan sebagai agen perubahan yang kuat dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara. Melalui peran dan aksi mereka, pemuda dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendorong pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya pemuda di kawasan Asia Tenggara. Dalam konteks agenda South East Asian: Development Attention Youth, penting bagi pemuda untuk diberikan kesempatan, dukungan, dan ruang untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan membentuk masa depan yang lebih baik bagi kawasan ini.Topik Pembahasan :Topik pembahasan Sesi 1: Indonesia plays a significant role in regional diplomacy and cooperation in South East Asia<ol><li>Peran ASEAN dalam kasus Laut Cina Selatan</li><li>Peran Indonesia dalam kasus Laut Cina Selatan</li><li>Keamanan negara-negara ASEAN di kawasan Indo-Pasifik dan posisinya untuk menjaga pertahanan dan keamanan kawasan</li><li>Pertahanan sentralitas ASEAN di tengah kasus Laut China Selatan</li><li>Penguatan pertahanan negara-negara ASEAN dalam menghadapi perselisihan di Laut China Selatan</li></ol>&nbsp;Topik Pembahasan Sesi 2: Digital Economy as an opportunity to increase South East Asia economic growth.<ol><li>Meningkatkan keterhubungan local currency transaction dengan pembayaran regional ASEAN</li><li>Tantangan dan upaya kerjasama dalam memperkuat koneksi pembayaran regional melalui local currency transaction di ASEAN</li><li>Peran regional payment connectivity dalam mendukung local currency transaction di ASEAN</li><li>Penerapan standar dan regulasi dapat memfasilitasi pertumbuhan local currency transaction dan regional payment connectivity di ASEAN</li><li>Manfaat untuk negara anggota ASEAN dengan mengembangkan local currency transaction dan meningkatkan keterhubungan pembayaran regional.</li></ol>&nbsp;Topik Pembahasan Sesi 3: Strengthening the role of women in politics to realize gender equality in South East Asia society.<ol><li>Peran perempuan dalam politik di kawasan Asia Tenggara</li><li>Hambatan yang dihadapi oleh perempuan dalam berpartisipasi aktif di dunia politik di kawasan Asia Tenggara</li><li>Strategi yang efektif untuk meningkatkan representasi perempuan di bidang politik di kawasan Asia Tenggara</li><li>Hubungan antara penguatan peran perempuan dalam politik dan keberhasilan pembangunan di kawasan Asia Tenggara</li><li>Harapan dari memperkuat kesadaran dan pengakuan akan peran perempuan dalam politik dan transformasi kesadaran gender di Asia Tenggara</li></ol>

About

Events